Atsushi Shishido, 30, duduk termenung di bekas rumahnya, di Prefektur Fukushima, Jepang. (Foto : Daylife.com
TOKYO - Tidak hanya negara sekutu seperti Amerika Serikat, negara yang selama ini bersitegang dengan Jepang pun mengirim bantuan. Gempa 9,0 Skala Richter itu seolah menjadi momentum untuk menggalang solidaritas internasional.
Sejauh ini sudah lebih dari 70 negara yang siap dan sudah mengirim relawan beserta bantuan logistik untuk Jepang, termasuk di dalamnya China. Selama ini China dan Jepang kerap bersitegang terkait sengketa perbatasan, selain konflik politik yang sudah berlangsung selama enam dekade atau setelah Perang Dunia II.
Kantor berita Xinhua melaporkan sebanyak 15 anggota tim penyelamat China sudah mendarat di Tokyo sejak Minggu kemarin.
“Saya ingin memanfaatkan hari ini untuk menyampaikan belasungkawa kami atas hilangnya nyawa dalam bencana gempa. Kami juga menyampaikan simpati kepada rakyat Jepang,” ungkap Perdana Menteri China Wen Jiabao seperti dikutip Reuters, Senin (14/3/2011).
Bao menambahkan, China juga pernah mengalami bencana gempa seperti dialami Jepang saat ini. Menurut Bao, saat itu masyarakat Jepang memberikan rasa simpati atas penderitaan rakyat China.
“Tim penyelamat China tiba kemarin dan kami membawa bantuan kemanusiaan kepada Jepang. Kami akan memberikan bantuan sebagaimana dibutuhkan,” sambung Bao.
Di antara negara lain yang memberikan bantuan adalah Korea Selatan. Sebanyak 102 anggota tim penyelamat tiba di Jepang hari ini menggunakan pesawat C-130. Ini merupakan tim tambahan setelah tim advance tiba sejak Sabtu pekan lalu atau sehari setelah gempa dan tsunami terjadi.
Negara yang kini sedang dilanda konflik seperti Afghanistan pun turut mengirimkan bantuan. Tim dari Kota Kandahar sudah lebih dulu berangkat ke Negeri Sakura itu.
Sementara itu tim dari Amerika Serikat sudah memulai bekerja mencari korban yang terjebak dalam reruntuhan bangunan hari ini. Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney mengungkapkan pihaknya sudah menyiapkan tim pencari untuk para korban yang masih terjebak dalam reruntuhan bangunan.
“Kami menawarkan bantuan terhadap teman kami Jepang apa pun yang mereka butuhkan. Kami akan bersama Jepang di masa recovery dan rehabilitasi,” ujar Carney.
Tim penyelamat AS beranggotakan 144 orang dan 12 anjing pelacak.
Indonesia tak ketinggalan. Melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri Kusuma Habir, Indonesia berkomitmen mengirimkan bantuan logistik dan relawan. “Kami sudah mendiskusikan apa yang dibutuhkan Jepang saat ini dan cara untuk mengirimkannya, termasuk peralatan medis dan tim relawan, semua sudah siap,” ucap Kusuma.(rhs)