ihihi..[maaf] mungkin salah kamar...
PERNAHKAN Moms berpikir sejenak mengenai masa depan sang buah hati? Mengingat persaingan semakin ketat, kalau tidak disiapkan sejak dini bisa-bisa kalah saing, lho Moms!
Padahal, agar si kecil siap menghadapi masa depannya tentu membutuhkan persiapan yang ‘matang’. Psstt... ini dia rahasianya!
Modal Meraih Sukses
Abad 21 memang sudah di depan mata, tak ayal hal tersebut ‘memaksa’ orangtua untuk mau tidak mau menyiapkan sang buah hati agar mampu bersaing. Menurut Jonathan Parapak, yang ditemui saat menjadi pembicara dalam seminar yang bertajuk ‘LOOK Youth Camp dan Family Convention’, menyebutkan modal dasar anak meraih sukses adalah kasih sayang dari kedua orangtua. Karena dari situlah anak mendapat stabilitas dan juga dapat belajar nilai-nilai.
“Kasih sayang tidak hanya sebatas kata, tindakan langsung juga harus dicontohkan, karena anak akan meniru orangtuanya,” ujarnya.
Seperti kita ketahui pesatnya kemajuan teknologi, utamanya di kota besar, menyebabkan anak lebih sibuk dengan ‘dunianya sendiri’. Dampaknya kemampuan bersosialisasi anak jadi tidak berkembang, padahal hal itu merupakan salah satu modal untuk sukses di masa depannya nanti.
“Hal itulah yang menyebabkan munculnya sekolah-sekolah yang dimulai sejak anak berusia 3 tahun. Sekolah ini berfungsi sebagai basic untuk menciptakan kegiatan sosial kepada anak. Sehingga anak menyadari bahwa dunianya bukan hanya keluarga saja,” lanjut Parapak.
Modal lainnya adalah menemukan minat dan talenta utama dan mengembangkannya semaksimal mungkin. Tak hanya itu, orangtua juga harus mampu mengembangkan berbagai kecerdasan anak, seperti kreativitas, inovasi, komunitasi, IPTEK, IQ (Intellegence Quotient), SQ (Spiritual Quotient), EQ (Emotional Quotient), AQ (Adversity Quotient), dan CQ (Creativity Quotient).
Ditambahkan pula oleh artis Tamara Geraldine, orangtua hendaknya mengetahui keunikan yang dimiliki sang anak. Pasalnya, setiap anak pasti memiliki kelebihan yang mungkin saja tak dimiliki oleh anak lain.
Bermental Juara
Ditemui pada acara yang sama, Sandiaga Uno pengusaha sukses yang juga menjadi pembicara dalam seminar tersebut menambahkan, “Selain modal di atas, mental anak juga musti disiapkan. Yakni mental juara.”
Berikut yang dimaksud mental juara:
1. Berani (risk taker). Beri kesempatan anak untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan dirinya namun tetap disesuaikan dengan usianya.
2. Jujur.
3. Amanah atau bisa dipercaya. Sedini mungkin ajarkan anak untuk belajar bertanggung jawab atas tugas yang diberikan/dipercayakan. Mulai saja dari hal yang kecil, misalnya mengatur meja makan dan meningkat sesuai dengan perkembangannya.
4. Optimis
5. Percaya diri
Namun, terbentuknya mental juara anak juga dapat terhambat, seperti:
1. Tidak percaya diri. Hal ini bisa timbul jika anak tidak memiliki keahlian atau kurang dukungan dari orangtua.
2. Sudah ‘nyaman’, comfort zone. Persaan atau kondisi ini bisa membuat terlena sehingga anak menjadi malas belajar, cepat puas dengan apa yang sudah ada dan tidak memiliki visi hidup.
Pilih Sekolah yang Mendukung
Menurut Jonathan Parapak, Rektor Universitas Pelita Harapan menjelaskan bahwa memilih sekolah yang tepat bisa membantu mempersiapkan anak menghadapi abad 21. Kriterianya adalah sebagai berikut:
- Visi sekolah sama dengan visi orangtua.
- Proses pembelajaran yang kreatif, dalam arti tidak hanya monoton menghafal dalam kelas saja tapi lebih kreatif, misalnya praktikum. Kurikulum pelajaran di sekolah tak hanya terpaku pada membaca, menulis dan berhitung, tapi juga pada kurikulum holistik, yang mencakup spiritual, musik, sosial, budaya dan intrapersonal.
- Melibatkan orangtua. Artinya sekolah tidak bertanggug jawab sepenuhnya dalam pendidikan anak, perlu kerja sama yang konsisten antara sekolah dan orangtua. (Sumber: Mom & Kiddie)