Bupati: Jangan Besarkan Perbedaan

Bupati Kepala Daerah Kabupaten Garut Aceng HM Fikri mengingatkan agar masyarakat tidak perlu membesar-besarkan perbedaan yang ada di masyarakat dari mulai perbedaan agama, ras dan perbedaan lainnya. Justru perbedaan yang ada harus disikapi secara arif.

Demikian disampaikan Bupati Garut Aceng HM Fikri saat menghadiri Cap Go Meh yang merupakan rangkaian dari perayaan Tahun Baru China di Vihara Dharma Loka Jalan Guntur Garut, kemarin.
Aceng menegaskan, pemerintah akan memberikan perlakuan yang sama kepada semua penganut agama yang ada di Kabupaten Garut baik dari kalangan minoritas maupun mayoritas. Oleh karena itu, tidak perlu ada kekhawatiran dari kalangan minoritas.

“Atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Garut, saya menyambut baik perayaan Cap Go Meh ini,” tegasnya sebelum melepas rombongan barongsai.Aceng berharap, perayaan Cap Go Meh ini, jangan hanya menjadi agenda seremonial dan ritual saja, tapi bisa menjadi suatu perayaan yang memberi makna mendalam bagi seluruh masyarakat Kabupaten Garut.

Arak-arakan barongsai dimainkan bukan hanya oleh komunitas etnis China saja namun juga warga pribumi. Aksi ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat kota Garut, sepanjang jalan yang dilintasi pawai barongsai. Mereka tampak berdesakan ingin menyaksikan aksi barongsai.
Acara arak-arakan tersebut dimulai sejak pukul 12.30 siang. Menyusuri Jalan Guntur, Jalan Cimanuk, Jalan Ahmad Yani dan kembali ke Jalan Guntur ke Vihara Dharma Lok. Panjang arak-arakan mencapai ratusan meter. Kondisi ini membuat antrean kendaraan di sejumlah ruas jalan yang dilintasi pawai barongsai tersebut.

Susi Suhaeni (36) warga Desa Tarogong sengaja datang ke Vihara Dharma Loka dan mengikuti pawai barongsai keliling kota. Selain hanya satu tahun sekali, kata dia, pawai barongsai tersebut juga bisa dijadikan sarana menghibur bagi anaknya yang masih berusia kurang dari dua tahun. “Anak saya suka lihat barongsai, makanya saya datang ke sini dan mengikuti konvoi barongsai keliling kota,” katanya.Susi mengungkapkan, acara perayaan Cap Go Meh, memang terbilang baru dilaksanakan. Makanya banyak masyarakat penasaran ingin melihat konvoi barongsai. Menurutnya, saat ini barongsai sudah menjadi budaya Indonesia dan saat ini saja pemain barongsainya tidak didominasi oleh etnis Tionghoa.

19/02/2011, Cetak, (ari),radartasikmalaya.com

telah dibaca: 12 kali